Belajar dari Kegagalan, Kunci Mengantisipasi Pembelajaran Tidak Sesuai Harapan

Setiap guru pasti mengharapkan pembelajaran yang ideal dapat terlaksana di dalam kelas. Sederhananya, pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang sesuai dengan rancangan (RPP), serta mampu memberikan pengalaman belajar yang positif pada peserta didik. Sehingga materi pembelajaran yang disampaikan bisa dicerna dengan baik.

Namun, praktik di lapangan tidak senantiasa sesuai dengan harapan. Akan ada banyak kejadian tidak terduga yang menjadi faktor. Namun, distraksi paling mungkin mengganggu adalah.

  1. Peserta didik tidak fokus belajar,
  2. Antusiasme yang menurun, serta
  3. Interaksi yang tidak terbangun dengan baik.

Aktivitas pembelajaran pun jadi tidak sesuai harapan. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan pada akhirnya tidak tercapai. Berdampak pada gagalnya proses pembelajaran di dalam kelas.

Guru sebagai contoh pembelajar yang baik perlu bersikap tenang. Lantas mulai mengatasi situasi dengan belajar dari kegagalan. Dilanjutkan dengan perumusan evaluasi sebagai antisipasi untuk pembelajaran yang akan datang.

1. Analisis Gangguan Umum

Proses evaluasi pembelajaran bisa dimulai dengan melakukan refleksi di setiap akhir pembelajaran. Pada sesi refleksi secara personal, guru bisa menganalisis apa yang terjadi pada proses pembelajaran yang gagal. Carilah gangguan umum yang paling berdampak, lalu jadikan catatan untuk dievaluasi pada pertemuan selanjutnya.

2. Mengkomunikasikan Tujuan Pembelajaran

Bentuk solusi dari beberapa gangguan umum bisa dengan mengomunikasikan kembali tujuan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini membantu guru untuk kembali mematangkan diri.  Sementara itu, adanya tujuan dari aktivitas pembelajaran di dalam kelas membuat siswa mendapatkan kesempatan untuk mempersiapkan diri.

3. Menetapkan Aturan Kelas

Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan, perlu adanya penetapan aturan kelas. Aturan dibuat untuk membentuk sikap disiplin pada diri siswa. Aturan juga mampu menjadi batasan agar siswa mau berhenti melakukan aktivitas yang mengganggu pembelajaran.

4. Mendukung Aktivitas Pembelajaran

Dorongan positif dari guru di dalam aktivitas pembelajaran siswa yang berarti. Hal ini bisa memberikan dampak psikologis yang baik pada diri siswa. Dengan adanya dorongan positif, siswa tidak akan merasa jadi pihak tertuntut. Mereka dan guru adalah satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran.

5. Memimpin dengan Memberi Contoh

Dorongan yang berdampak baik umumnya berasal dari contoh secara konkret, bukan hanya sebatas ucapan kata-kata. Oleh karenanya, guru harus mau banyak memberikan contoh sikap yang baik di dalam kelas dari pada memberikan serangkaian instruksi.

Hadirnya contoh akan membantu siswa dalam memahami sebuah konsep pembelajaran dengan lebih jelas.

6. Mengapresiasi Setiap Pencapaian

Pahamilah bahwa setiap siswa adalah individu yang unik. Pencapaian mereka tidak patut disamaratakan, sebab minat dan bakat mereka bisa jadi berbeda. Siswa yang terlihat tidak mampu di satu bidang pelajaran, bisa jadi sangat ahli di bidang yang lain.

Oleh karenanya, apresiasilah setiap pencapaian yang didapat oleh siswa. Dengan catatan, dorongan untuk melakukan evaluasi atau perbaikan tetap disampaikan untuk pencapaian siswa yang lebih rendah dari rata-rata kelas. Namun, tanpa melakukan tendensi mendiskreditkan.

Memahami bahwa setiap siswa itu unik juga mampu menurunkan ego guru di dalam kelas. Ego yang menuntut siswa untuk mampu mencapai standar yang sama.

Aktivitas pembelajaran tidak akan selamanya sesuai dengan koridor yang telah ditentukan. Akan ada kalanya muncul berbagai macam distraksi yang mengganggu proses tersebut. Bisa jadi pembelajaran kemudian menjadi aktivitas yang gagal.

Guru perlu mampu melakukan analisis dan berpikir cepat untuk belajar dari kegagalan yang telah terjadi. Sehingga pada pertemuan-pertemuan selanjutnya, kualitas pembelajaran bisa diperbaiki.

sumber gambar.

https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5849804/10-cara-mengajar-yang-menyenangkan-dan-tak-bikin-bosan

https://www.pikiran-rakyat.com/belia/pr-01330370/5-hal-yang-jangan-dilakukan-di-dalam-kelas-ketika-guru-sedang-mengajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *