Peran Guru sebagai Pengganti Orang Tua di Sekolah

Peran guru di lingkungan sekolah amatlah luas. Ia tidak hanya berfungsi sebagai pendidik, sahabat, rival, melainkan juga sebagai orang tua. Guru bagi seorang anak dikenal sebagai orang tua kedua. Hal ini menyangkut keberadaan anak yang menghabiskan cukup banyak waktu di sekolah. Oleh karenanya mereka lepas dari pengamatan dan pengajaran orang tua.

Dengan demikian, guru dituntut untuk menggantikan peran tersebut.

Sebuah studi menunjukkan bahwa menjalin hubungan secara pribadi antara guru dan anak lebih berdampak positif dari pada menunjukkan hubungan profesional. Konsep tersebut ditujukan untuk penerapan proses pembelajaran di dalam lingkungan kelas.

Di luar hal tersebut, ada banyak alasan kenapa guru didaulat sebagai pengganti orang tua di sekolah, yakni sebagai berikut.

1. Memberikan Ajaran dan Didikan yang Bermutu

Fungsi pengajar seyogyanya ada di tangan orang tua. Namun, sejak sistem pendidikan muncul kemudian guru profesional yang mengambil alih peran tersebut.

Guru sebagai pengajar atau pendidik dituntut untuk melaksanakan proses tersebut dengan baik dan penuh kehati-hatian. Mereka perlu mendasari didikan dengan penuh kasih sayang dan mengayomi selayaknya mendidik anak sendiri.

Pun hal yang menjadi ajaran dari guru tidak hanya sebagai materi tekstual, melainkan juga hal-hal lain yang tidak tercantum di dalam buku. Seperti misalnya ajaran untuk bagaimana menjadi pribadi yang baik, berperilaku yang terpuji, hingga melaksanakan ritual keagamaan dengan taat.

2. Menyediakan Layanan Pendengar yang Setia

Ada kalanya guru adalah sosok yang paling tahu mengenai kehidupan seorang siswa di luar lingkungan rumah. Mereka kerap menjadi tempat mencurahkan isi hati atau mengeluarkan keluh kesah.

Guru yang baik memang sepatutnya menjadi pendengar yang baik. Sebab tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri anak kadang terkendala oleh beberapa hal. Lantas, dengan mengetahui latar belakang kehidupan pribadi dan pergaulan anak, maka tujuan tersebut akan lebih mudah dicapai.

3. Menemukan Minat dan Bakat Anak

Selain untuk memberikan pelajaran, guru yang profesional umumnya mampu menilai minat dan bakat seorang siswa. Hal ini kemudian akan menjurus pada pilihan pendidikan tinggi dan jenjang karier yang akan diraih oleh anak tersebut.

Tidak hanya sebatas menemukan, guru juga perlu menjuruskan anak pada bidang tertentu yang diminatinya. Kemudian mengasahnya dengan menciptakan lingkungan belajar yang baik.

4. Menciptakan Pribadi Sukses di Masa Depan

Tidak ada guru yang menginginkan anak didiknya menemui kegagalan. Semua guru dengan program pembelajaran yang disusunnya dengan baik, selalu menginginkan anak didik mereka menjadi pribadi yang sukses di masa depan. Baik dengan atau tanpa dukungan dari orang tua siswa, guru senantiasa berada di koridor tersebut.

Banyak menghabiskan banyak waktu di sekolah, membuat seorang anak kehilangan setengah dari waktu dan sentuhan orang tua mereka. Keberadaan guru dengan fungsi sebagai pengganti orang tua bisa menjadi solusi dari hal tersebut.

sumber gambar:

https://identity-mag.com/things-teacher-parent/

https://kumparan.com/asep-rudi-nurjaman/guru-role-model-siswa-1tuzNEbzTEU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *