Strategi Menjadi Guru BK yang Bersahabat dengan Siswa

Bimbingan konseling adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik agar mampu mengembangkan diri secara optimal dengan potensi yang dimiliki, dengan jalan memahami diri dan lingkungannya untuk menentukan masa depan. Untuk menjalankan peran ini, setiap sekolah umumnya memiliki guru bimbingan dan konseling atau biasa disebut dengan guru BK.

Kehadiran guru BK di sekolah adalah sebagai sarana konsultasi bagi siswa yang memiliki permasalahan terkait pembelajaran, seperti masalah belajar, pendidikan, atau menentukan langkah dan pilihan. Sayangnya, belum banyak siswa yang memahami peranan tersebut, bahkan banyak yang takut berhadapan dengan guru BK karena kerap diidentikkan dengan pelanggaran atau tindak penegakan kedisiplinan di sekolah.

Anggapan guru BK sebagai sosok yang patut ditakuti tentu perlu dihilangkan. Sebab, dalam menjalankan tugasnya guru BK akan menggunakan pendekatan psikologis dalam membantu sisw dalam memecahan masalah. Dengan demikian, siswa akan merasa nyaman dan dapat mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya.

Menghapuskan anggapan bahwa guru BK tidak menakutkan dan dapat bersahabat dengan peserta didik tentu tidak mudah. Berikut adalah beberapa strategi agar para siswa dapat dengan nyaman melakukan bimbingan konseling.

1. Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi adalah salah satu aspek penting yang diperlukan dalam melakukan pendekatan pada siswa. Ketika siswa tengah menghadapi suatu permasalahan, sebaiknya guru BK melakukan komunikasi secara pribadi dan memberikan hak-hak siswa atas privasinya. Komunikasi dapat dilakukan secara perlahan tanpa pemaksaan, sehingga siswa dapat menyampaikan permasalahannya dengan lebih nyaman dan terbuka.

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika siswa tengah membutuhkan konsultasi mengenai permasalahan yang dimiliki, sudah sepatutnya seorang guru BK menjadi pendengar yang baik. Alih-alih langsung memberikan kritik atau saran, sebaiknya dengar keresahan siswa terlebih dahulu hingga selesai, sehingga guru BK dapat memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

This image has an empty alt attribute; its file name is bk.png

Guru BK (Foto: bimbingankonseling-id.com)

3. Memperlakukan Siswa dengan Baik

Selain menjadi pendengar yang baik, guru BK juga perlu memperlakukan siswa dengan baik dan sesuai dengan umurnya. Apalagi ketika siswa menginjak usia remaja yang merupakan masa adaptasi dalam mengelola emosi. Sebaiknya perlakukan siswa layaknya sahabat, dengan tidak memarahi atau menggurui. Agar siswa tetap nyaman berkomunikasi, sebaiknya minimalisir adanya kontak fisik.

4. Membuat Ruang BK Terasa Nyaman

Bukan rahasia lagi bahwa ruang BK dinilai menakutkan, sebab kerap dianggap menjadi tempat pengadilan bagi siswa yang bermasalah. Menjadi tempat konseling atara guru BK dan siswa, sebaiknya ruang BK dikondisikan sedemikian rupa agar menjadi tempat yang nyaman. Pastikan pula bahwa ruangan tersebut mampu memberikan keamanan privasi bagi siswa dalam bercerita. Dengan demikian, stigma ruang BK yang menakutkan dapat dihilangkan.

5. Memberikan Solusi yang Konkrit

Setelah mendengarkan permasalahan yang dimiliki oleh siswa, ada baiknya guru BK menawarkan solusi dan motivasi yang konkrit. Memberikan nasihat dan saran yang membangun tentu boleh dilakukan, namun komentar-komentar yang menghakimi atau terkesan menggurui sepatutnya dihindari. Harapannya, solusi yang diberikan mampu membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan membuat siswa lebih nyaman dalam berkonsultasi.

Menjadi guru BK tentu bukanlah profesi yang mudah, sebab memerlukan strategi yang tepat untuk mendekati siswa dan membantunya dalam menyelesaikan masalah. Guru BK diharapkan mampu bersahabat dan dapat menjadi tempat yang nyaman bagi para siswa dalam melakukan konsultasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *