Mengenal Konsep Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi

Menuju penggunaan Kurikulum Merdeka secara penuh pada tahun 2024 nanti, saat ini Indonesia masih berada dalam masa transisi. Oleh karenanya, penggunaan kurikulum masih dibebaskan kepada satuan pendidikan.

Data menunjukkan lebih dari 100.000 sekolah sudah mulai menerapkan penggunaan Kurikulum Merdeka. Sementara sisanya masih mengacu pada Kurikulum 2013 bahkan Kurikulum Darurat. Penggunaan Kurikulum Merdeka masih sebatas opsional.

Menariknya, di dalam Kurikulum Merdeka terdapat tiga opsi spesifik yang penggunaannya juga bersifat opsional. Artinya ketika satuan pendidikan berniat untuk menggunakan Kurikulum Merdeka, mereka bebas memilih satu dari tiga opsi pengembangan kurikulum yang berlaku.

1. Mandiri Belajar

Umumnya satuan pendidikan yang mengadopsi Kurikulum Merdeka akan mengambil opsi pertama yakni Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar.

Filosofi dari Mandiri Belajar adalah satuan pendidikan membuka diri untuk mempelajari prinsip-prinsip yang terdapat di dalam Kurikulum Merdeka. Mereka menekankan penggunaan prinsip tersebut, namun garis besar kurikulum yang digunakan masih mengacu pada Kurikulum 2013.

Secara sederhana, satuan pendidikan tersebut baru belajar bagaimana caranya menerapkan Kurikulum Merdeka dari hal yang paling sederhana.

2. Mandiri Berubah

Opsi kedua menekankan aktivitas penggunaan kurikulum pada Kurikulum Merdeka sepenuhnya.

Satuan pendidikan yang memilih opsi Mandiri Berubah mulai melakukan pergantian dari penggunaan kurikulum 2013 menuju Kurikulum Merdeka. Penerapannya pun tidak sekadar prinsip-prinsip yang berlaku. Namun satuan tersebut mulai memanfaatkan sepenuhnya fasilitas yang terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Platform Merdeka Mengajar adalah salah satu fasilitas yang bisa dimanfaatkan. Platform ini disediakan oleh Kemendikbudristek. Di dalamnya, ada pilihan CP, TP, ATP, perangkat ajar, serta perangkat penilaian yang bisa mendorong aktivitas mengajar seorang pendidik.

3. Mandiri Berbagi

Opsi ini merupakan opsi paling paripurna dari Kurikulum Merdeka. Opsi ini sepatutnya diambil oleh satuan pendidikan yang tidak hanya mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, melainkan juga turut mencipta.

Dengan demikian, satuan pendidikan dengan opsi Mandiri Berbagi umumnya harus mampu melaksanakan praktik baik. Ada pun praktik baik tersebut berkenaan dengan pengembangan perangkat ajar dan elemen lain yang dibutuhkan.

Setelah mampu mencipta, maka satuan tersebut diharapkan mau berbagi. Mandiri Berbagi tidak hanya pada satuan lain yang berada di satu lingkungan, namun secara nasional. Namun, karya yang dibagikan akan melalui kurasi dari Tim Kemendikbudristek.

Tiga opsi tersebut tidak terpisah, melainkan memiliki hubungan integratif. Opsi Mandiri Belajar direkomendasikan untuk satuan sekolah yang baru mau belajar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Namun, masih mendasarkan sistem pada Kurikulum 2013.

Selanjutnya, jika satuan tersebut sudah mampu berdiri sendiri. Maka, satuan tersebut bisa mengintegrasikan pengimplementasiannya pada opsi Mandiri Berubah. Pada titik ini, pengaruh dari Kurikulum 2013 sudah ditinggalkan.

Sementara itu setelah satuan pendidikan mampu berubah dan mulai berinovasi, maka tujuan akhir dari pengimplementasiannya adalah mengubah opsi menjadi Mandiri Berbagi.

Pemerintah menyediakan masa transisi selama 2 tahun hingga 2024. Di harapkan pada masa-masa tersebut, satuan pendidikan mampu melepaskan diri pelan-pelan dari sistem Kurikulum 2013. Lantas, mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

sumber gambar:

https://pasjabar.com/2022/02/14/inilah-jumlah-sekolah-yang-telah-menerapkan-kurikulum-merdeka/

https://edukasi.sindonews.com/read/716735/212/23-sekolah-di-kota-bandung-terapkan-kurikulum-prototipe-merdeka-belajar-1647594190?showpage=all

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *