Perbedaan Esensial Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013

Penggunaan Kurikulum Darurat pada masa pandemi menjadi transisi yang nyata dari perubahan Kurikulum 2013 menuju Kurikulum Merdeka. Kendati saat ini penggunaan Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya dilakukan oleh satuan pendidikan di Indonesia.

Kementerian Pendidikan sendiri memperkirakan bahwa penggunaan Kurikulum Merdeka secara penuh akan dilakukan pada tahun 2024 kelak.

Salah satu alasan dari pergantian kurikulum adalah untuk menyesuaikan sistem pendidikan dengan perubahan zaman.

Lantas, apa saja perbedaan dari Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?

Kerangka Dasar

Jika dicermati, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka sesungguhnya memiliki kerangka dasar yang sama. Keduanya sama-sama disusun berdasarkan pada tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan. Hanya saja, Kurikulum Merdeka menambahkan pengembangan pada Profil Pelajar Pancasila di dalamnya sebagai bentuk penguatan karakter.

Tujuan Kompetensi

Ada empat kompetensi yang dicapai dari Kurikulum 2013 yakni KI 1 (sikap spiritual), KI 2 (sikap sosial), KI 3 (pengetahuan), dan KI4 (keterampilan). Keempat Kompetensi Inti ini menjadi dasar dari pengembangan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik di dalam proses pembelajaran.

Pada Kurikulum Merdeka, istilah KI dan KD diubah menjadi CP atau Capaian Pembelajaran. Capaian Pembelajaran singkatnya adalah kompetensi akhir yang diharapkan mampu dikuasai oleh peserta didik. Umumnya CP disusun per fase dan dituliskan dalam bentuk paragraf.

Sistem Pembelajaran

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dikembangkan dengan pendekatan scientific. Pembelajaran difokuskan pada kegiatan intrakurikuler di dalam kelas, sementara kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan tanpa rancangan yang jelas.

kurikulum-merdeka

Pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran di bagi ke dalam dua bagian yang terintegrasi yakni kegiatan intrakurikuler dan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kedua kegiatan pembelajaran tersebut dirancang dengan baik sehingga mampu meningkatkan kompetensi yang diharapkan.

Sistem Penilaian

Program penilaian dari Kurikulum 2013 bermuara pada penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian-penilaian ini akan muncul pada laporan perkembangan belajar siswa yang disetorkan tiap semester. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur sejauh mana kompetensi  yang berhasil dicapai oleh peserta didik.

Berbeda dengan Kurikulum Merdeka di mana penilaian ditujukan sebagai bentuk evaluasi pembelajaran. Ada tiga jenis penilaian yang kemudian disebut asesmen, yakni asesmen diagnostik, sumatif, serta formatif.

Sebagai dua kurikulum yang dikembangkan pada dua zaman yang berbeda, tentu saja Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dimulai dari aspek yang paling esensial seperti Kerangka Dasar hingga pada aspek lainnya yang krusial.

Perbedaan jantung Kurikulum Merdeka tentu memiliki tujuan positif. Ada pun tujuan tersebut adalah untuk menyempurnakan sistem pendidikan di Indonesia sehingga menciptakan lulusan yang berdaya saing dan lebih berkualitas.

sumber gambar:

https://acerforeducation.id/blog-kami/edukasi/memahami-kurikulum-pendidikan-indonesia/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *